Kepada kamu, Mungkin ini bukan apa-apa ini hanya sekedar tulisan bodoh, tapi aku ingin sekali menceritakan tentang kamu. Ya, kamu. Lelaki dengan beribu kejutan yang selalu membuat warna hari - hari, dan membuatku terus merasakan jatuh cinta. Aku bingung untuk bercerita, aku terlalu bodoh untuk mengungkapkan suatu hal, tapi aku lebih mudah menuliskannya. Mungkin sekarang kamu tau kenapa aku lebih suka diam saat berbicara denganmu. Banyak yang gemar sekali bertanya kenapa aku bisa jatuh cinta kepadamu. Aku tak punya jawaban pasti untuk ini, kamu yang membuat ku terpikat, kamu yang mempunyai cara tersendiri untuk mendekati, dan aku yang diam-diam juga menyukai-mu pun tak punya jawaban jelas tentang pertanyaan itu. Karena bagiku, saat bersamamu itu sudah cukup, sudah cukup membuat hatiku berwarna. Karena bagiku, ketika nafas yang kamu hembus bercampur dengan udara yang kuhirup, itu sudah cukup membuatku bernyawa.

' Aku hanya ingin bahagia sekarang,   kenapa sulit untukku? Aku hanya ingin berteriak meneriakkan setiap hal yang ada di mulut ini   bahwa dia yang kucintai dengan segenap Hati Akhirnya tak pernah tau cintaku, Padanya'

Tuhanku.. Bicaralah padaku bila aku kesepian Bisikkanlah dukungan-Mu bila aku dirundung kecemasan Dengarkanlah suaraku bila aku terjatuh Sudilah menjadi bagiku penghiburan dalam perjalanan Tempat berlindung di waktu panas Tempat berteduh di kala hujan Tongkat penuntun saat lelah Dan penolong saat bahaya Semoga aku berhasil Mencapai tujuan ku Sekarang, dan juga nanti Pada akhir hidup ku

Perlahan ada yang berubah. Cinta yang muncul dalam diam dan tumbuh dalam keheningan. Yang datang tanpa disadari. Berjalan bersamanya, larut dalam tawa dan semua tingkahnya, merajut dalam senyum dan tatap mata. Bahkan saat jari-jari itu meraihnya, satu hal yang kerap terjadi sejak semula, dan satu bisikan kecil ditelinga... Sesuatu di dadanya berdetak lebih cepat dari yang diduga. Ada yang perlahan berubah. Cinta yang muncul dalam diam dan tumbuh dalam keheningan. Yang datang bahkan tanpa di sadari. Terlalu pelan kesadaran ini datang. Dan saat mata dan hati terbuka, ini semua sudah menjadi gumpalan.

Suatu kali dalam hidup, Aku pernah begitu lelah tuk jatuh cinta. Hilang arah dan tak ingin lagi berharap. Tapi, hingga kemudian Aku bertemu kamu (Ki) Semuanya berubah.. Pernah suatu kali aku memandang senyummu, dari kejauhan. Kemudian mata kita bertemu, Membuat ku tak mampu berkata apa. Aku tak lagi bisa berbuat apa-apa, selain berjuang dengan kesabaran yang sungguh. Membiarkan bunga-bunga perasaan bermekaran. Aku. Kembali jatuh. Lebih dalam, pada hati mu. Ya, Aku jatuh padamu (Ki). Aku cinta kamu (Ki), cukup aku. Cinta. Cukup. Aku. I Love you, Ki.

Kiki tercinta, Bersama surat ini kukirimkan sepotong senja - dengan angin, debur ombak, matahari terbenam, dan cahaya keemasan. Semoga kamu menerimanya dengan keadaan lengkap. Kukirimkan sepotong senja ini untukmu Ki, dalam amplop yang tertutup rapat, dari jauh aku kirimkan, karena aku ingin memberikan sesuatu yang lebih dari sekedar kata-kata. Kukirimkan sepotong senja untukmu Ki, bukan kata-kata cinta. Kukirimkan padamu sepotong senja yang lembut dengan langit kemerah-merahan yang nyata dan benar-benar dalam keadaan yang sama seperti ketika aku mengambilnya saat matahari hampir tenggelam kembali ke peraduannya. Kiki ku sayaang, Terimalah sepotong senja ini, hanya untukmu, dari seseorang yang ingin membahagiakanmu. ━ Dengan ini kukirimkan pula kerinduanku padamu, dengan cium, peluk, dan bisikan terhangat dari sebuah tempat yang paling sunyi didunia. MRizkiSahputra